Sunday, August 06, 2006

Pengalamanku dan Cita-citaku Bila Kembali ke Indonesia

--ditulis oleh Amsiyah asal Cilacap--

Singapura adalah negara kecil tapi kaya. Bukan saja kaya dalam bidang ekonomi, tapi juga budaya. Penduduk asli Singapura terdiri dari Cina, Melayu, India, dan Eropa. Ada juga pendatang dari negara lain. Ditambah dengan tenaga kerja asing dari berbagai negara. Meski begitu, mereka tetap rukun. Budaya antri dan pemerintahan yang benar-benar jujur merupakan contoh yang baik bagi negara lain.

Karena banyaknya suku bangsa itu, maka hadir pula berbagai makanan yang beraneka ragam. Dan boleh dibilang semuanya bagus. Sebut saja roti prata, mie siam, mie laksa, popiah dan banyak lagi makanan lain yang juga istimewa.

Berbicara mengenai makanan, mie siam adalah makanan favorit dari keluarga majikan saya. Anggota majikan saya ada 5 orang. Salah satu diantaranya ada seorang nenek berusia 80 tahun. Namanya Nenek Fong. Dia pandai masak, salah satunya membuat mie siam. Setiap hari raya Cina dia selalu membuatnya untuk keluarga dan juga para tamu yang dating. Mereka suka sekali dan katanya mie siam yang dia bikin lebih enak daripada yang dijual di rumah-rumah makan yang ada di Singapura. Saya rasa juga begitu. Karena saya sering membantunya, saya pun jadi tahu cara membuatnya. Lalu timbul keinginan saya untuk memanfaatkan pengalaman yang saya dapat.

Saya ingin membuka rumah makan mie siam di Indonesia, khususnya di Cilacap. Saya juga ingin mempromosikannya di internet. Jadi, bila ada turis yang dating ke Cilacap, bisa mampir ke rumah makan saya. Tentunya untuk mencapai semua itu saya perlu menambah pengalaman, keahlian, dan modal.

4 comments:

eChie said...

Tulisan ini sebenarnya bagus dari segi tatabahasa dan ceritanya. Kelemahannya menurut saya adalah latar belakang cerita terlalu panjang sampai 2 paragraf. Akan lebih asik kalau penulis bisa mendeskripsikan cita-citanya itu lebih detail.

eChie
-cuma bisa ngritik, nggak bisa nulis -
-disela-sela On Call-

Anonymous said...

Salut buat Mbak Amsiyah, wawasan cukup luas. Dengan segala keterbatasan, bisa mengenal yang namanya internet. Mbak Amsiyah juga mempunyai pandangan yang jauh ke depan sehingga bisa melihat perlunya pengembangan teknologi di daerah asalnya. Mudah2an restoran onlinenya sukses.

Anonymous said...

salah satu pelajaran penting dalam menulis bagi saya adalah, belajar menuangkan ekspresi...kemudian adalah memaksimalkan efek "ekspresi" tadi..tata bahasa bisa menyusul. tapi tentu tergantung jenis tulisannya.

mudah-mudahan mbak-mbak ini bisa dibantu dalam mengekspresikan dalam tulisan.

btw, kalau saya pilih ini yang terbaik; pertama "content"-nya ada, ekspresinya lumayan. tapi yang lain juga cukup bagus semua.

salut buat semua

BundaZidan&Syifa said...

salut banget ama cita2nya.. ntar kalau udah buka kedai mee siam di cilacap, kabar2i kami ya mbak.. :)